Permasalahan Hidup
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah mendapatkan suatu permasalahan dalam kehidupannya. Sabar dan ikhlas sulit dilakukan jika seseorang tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Kita sebagai manusia seringkali membahasakan ujian yang tidak menyenangkan sebagai sebuah permasalahan.
Mari kita amati firman Allah swt dalam Al Qur’an Surat Al Baqoroh ayat 115-157 yang artinya :“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar…”
Seringkali seeorang justru mampu bersabar dan ikhlas, disaat dia menerima ujian dari Allah dengan hal yang menyenangkan. Tapi dengan hal sebaliknya, maka kebanyakan dari kita kebanyakan begitu sulit menerimanya. Stres, terpukul, bersedih hati, meratapi nasib dan merasa kehilangan yang sangat berat seharusnya tidak perlu kita alami.
Juga coba kita lihat arti Al Qur’an surat Al ‘Ankabuut ayat 2 berikut ini : “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”
Sabar Itu Tak Ada Batasnya
Pemahaman kita bahwa sabar itu berbatas, akan membuat kita lemah dan sulit untuk tegar dalam menerima segala permasalahan yang pada dasarnya datang dari Allah swt. Batin kita akan merasa ‘kerdil’ dan akan cenderung lepas kontrol dengan sebuah alasan bahwa ‘sabar itu ada batasnya’.
Padahal bukankah kita tahu seperti firman Allah swt. dalam Al Qur’an surat Al Baqoroh ayat 286 bahwa sesungguhnya ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”. Allah swt sangat paham kemampuan kita, jadi Allah swt. tidak akan mungkin memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan kita.
Sesungguhnya sabar dan ikhlas adalah perintah dari Allah swt. yang wajib kita laksanakan seperti halnya dengan kewajiban shalat fardhu yang harus dilaksanakan 5 waktu, bedanya, bila sholat dilaksanakan pada waktu-waktu yang telah ditentukan, sedangkan sabar dan ikhlas wajib dilaksanakan semenjak awal tertimpa masalah.
Seperti yang tertera dalam firman Allah swt. dalam Al Qur’an surat Al-Kahfi ayat 7 yang artinya sebagai berikut: ”Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan bagi manusia, agar kamu menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.”
Cara Bersabar dan Ikhlas
Seringkali ketika kita mendapatkan suatu permasalahan, kita justru berprasangka buruk bahwa Allah pilih kasih dan tidak sayang kepada kita. Padahal supaya permasalahan yang kita hadapi terasa ringan, maka kita harus menjaga persangkaan yang baik (huznudzan) kepada Allah swt. terhadap ujian permasalahan yang diberikan pada kita.
Dengan perasaan positif tersebut kita akan mampu bersabar dan bisa berfikir jernih untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang kita hadapi. Kita harus berusaha sabar dan ikhlas.
Coba kita renungkan firman Allah swt. dalam Al Qur’an surat Al Baqoroh ayat 153 berikut ini : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Kita harus menyadari dengan keimanan kita bisa ikhlas menerima segala ketentuan Allah swt, karena segala hal yang terjadi, sudah ditetapkan Allah swt dalam Lauhfudz Mahfuzh.
Menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan adalah kewajiban. Jika kita tidak sabar dan ikhlas apa manfaat yang bisa kita ambil dari segala permasalahan yang kita alami?
Coba kita renungkan kembali, jika kita sabar atau tidak sabar, ikhlas atau tidak ikhlas, ujian kesulitan, kesedihan, segala permasalahan atau musibah tetap terjadi dan menimpa kita kan?
Jadi lebih baik kita terima dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bila kita bisa sabar dan ikhlas menerimanya, maka Insya Allah, akan terasa ringan ujian tersebut. Percayalah!
Bila musibah baik besar ataupun kecil menimpa kita, sebaiknya kita mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun yang artinya ‘sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembal’.
Selain itu ikutilah ucapan itu dengan sebuah do’a yang diajarkan oleh Rasulullah saw sebagai berikut :“Ya Allah, beri aku nilai berharga dari musibah yang kualami dan gantilah dengan sesuatu yang lebih baik”.
Kita harus sadar bahwa Allah swt. adalah pemilik sesungguhnya segala sesuatu yang kita miliki di dunia ini. Dengan menyadari hal ini hanyalah titipan dari Allah swt, maka begitu Allah memintanya dari kita, Insya Allah kita akan lebih mudah mengikhlaskannya.
Sabar dan ikhlas adalah kunci utama dalam menghadapi permasalahan yang ditimpakan kepada kita. Hanya dengan sabar dan ikhlas pula semua permasalahan tersebut akan terasa ringan untuk kita hadapi dan akan membuahkan kebahagiaan hidup.